DI BALIK DOA SEORANG ANAK

Sabtu, 30 April 2011

Sejak kecil, sebagian besar putra-putri kita diajarkan beberapa perilaku baik, termasuk doa-doa. Salah satu doa favorit yang diajarkan adalah mendoakan orang tua : ” rabb irham humaa kamaa rabbayaanii saghiiraa “ (Wahai Tuhanku, Kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka mendidik aku waktu kecil) -al-Israa’, 24

Sebuah pelajaran doa yang baik dan memang diajarkan Al-Qur’an. Namun adakah kita sadari konsekwensi dibalik doa itu?. Bahwa permohonan agar para orang tua dikasihi sebenarnya sifatnya masih bersyarat, yaitu “sebagaimana mereka mendidik aku waktu kecil”

Tidakkah para orang tua juga membayangkan, andai doa itu “dikabulkan secara tekstual” maka sebenarnya ada kengerian dibalik asa kegembiraan sebuah doa, ada makna perimbangan dibalik doa itu. Bagaimana dengan para orang tua yang tidak mendidik secara benar? lalu putra-putrinya berdoa dengan lafadz itu? Tidakkah ada sebuah kalimat implisit, bahwa seakan-akan si anak mendoakan agar Tuhan mengasihi sekedarnya, toh mereka tidak memperlakukan anak-anaknya dengan baik, seakan ada kalimat : “balaskan itu ya Tuhan..!”.

Dengan ulasan diatas, kadang kita mempunyai pikiran nakal, kita membayangkan, andai ada orang tua yang mendidik putra-putrinya dengan kekerasan fisik semacam pukulan tangan, maka bentuk kasih sayang tuhan sebagai implementasi terkabulnya doa itu adalah juga memberi pukulan (entah melalui tangan siapa) untuk mengarahkan kita ke jalanNya..Nauudzubillahi min dzaalika..

Tapi tunggu dulu..kabar gembiranya adalah, kata “kamaa” yang diartikan “sebagaimana”, oleh sebagian ulama diartikan dengan “sebab karena..”. Jadi dalam pemaknaan ini, mendidik anak waktu kecil dapat menjadi sebab diperolehnya kasih atau rahmat Tuhan , adapun seberapa besar? Hanya Tuhan yang Maha Tahu.

Namun logikanya, semakin besar orang tua berbuat untuk kebaikan pendidikan anaknya waktu kecil, tentu menjadikan semakin besar pula peluang memperoleh seluas rahmat Allah.

Jadi ada baiknya kita kembali pada kewajiban mendidik dan memperhatikan anak seutuhnya, karena lafadz doa itu akan selalu diajarkan dan akan selalu dipanjatkan kaum muslimin-muslimat kepada para orang tua mereka. Termasuk doa anak-anak kita kepada kita.. wallahu a’lam bi as-shawaab

Marilah kita raih luasnya rahmat Allah dan Kasih Sayang Allah, dengan mendidik anak kita sesuai dengan ajaran Alqur’an dan Sunnah.

Semoga Allah memberi kita kemampuan melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya,

amiiin….

0 komentar:

ChatBox


ShoutMix chat widget

Arsive

Posts Recentes

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified